Wednesday, June 10, 2009

Password Prita

Gara-gara kasus ibu Prita Mulyasari tersandung UU ITE dan mencuat di banyak media, membuat pasal 27 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE jadi tak jelas pasal-nya.

Pasalnya, banyak kalangan menilai UU ITE tidak merepresentasikan kepentingan publik, apalagi UU ITE dianggap berpotensi melumpuhkan hak rakyat untuk mengeluarkan pendapat, mengkritik, dan mengeluh.

Karena kasus Prita juga, kasus saya dengan Muda Bentara terpecahkan masalahnya. Pasalnya, bukan kami terjerat pasal 27 juga karena ke-terlalu-an nge-blog. Tapi, kata-kata ‘prita’ jadi kuci permasalahanpassword cpanel hosting milik si Muda Bentara di mudabentara.net.

Ceritanya begini. Si Muda yang angkuh itu sudah punya blog di wordpress. Da Ia pingin sekali punya domain sendiri. Setelah punya hosting dan domain sendiri, si Muda kepingin lagi pasang mesin blog Wordpress MU di hostingnya. Setelah mencoba tanya sana sini, banyak layanan hosting yang tak support WP MU. Akhirnya saya recommended saja ke tempat saya biasa sewa hosting.

Kalau anda pingin juga pasang WP MU, saya sarankan ke sini saja. Cukup tujuh kali klik mouse, anda bisa membuat layanan service blog macam nanggroe.com, blogdetik.com dan dagdigdug.com

Kembali lagi ke kasus tadi. Rupanya, account hosting baru si mudabentara.net mengalami sedikit masalah soal user login ke cpanel. Hosting cpanel-nya cuma bisa login sekali, setelah itu cuma ditampilkan ‘user dan passwordnya incorrect’ dan seterusnya begitu. Akhirnya kami hubungi layanan hosting 24 jam, kata operator malam itu, ganti password-nya.

Kami pun ganti password cpanel-nya. Anehnya, password itu bertahan cuma sekali login, dan seterusnya selalu ‘error, user dan passwordnya incorrect’. Dan kami menganti lagi, lagi, lagi dan lagi. Bukan hanya ganti password saja, komputer juga ganti. Terus koneksi internet juga ganti, dari koneksi ISP hingga speedy, bahkan kami coba di warnet. Tetap saja ‘user dan passwordnya incorrect’.

Gara-gara masalah ini, dua malam kami bergadang untuk memecahkannya. Akhirnya pada malam kedua, kami kontak lagi layanan hosting 24 jam, hasilnya juga sama, “coba ganti password-nya.”

Dengan sedikit kecewa, si Muda coba ganti lagi password-nya, “Bang, apa lagi ku ganti password-nya?” Tanya si Muda sama saya.

Tanpa sadar saya bilang, coba ‘prita’.

Soalnya, dia sudah kehabisan kata-kata untuk password baru. Pasalnya berbagai kode rahasia si Muda sudah ia tulis, mulai dari angka ‘12345’, nama ceweknya, nomor induk, kombinasi nama dan nomor dan kata-kata ‘manok’ si Manohara. Entah apa lagi, semua rahasia itu saya sudah ketahui semuanya. Hehehe… jangan takut Mud, rahasia mu aman kok.

Setelah kata ‘prita’ jadi password terkhir, si oprator pun coba masuk cpanel dengan password itu. Dan beberapa saat kemudian si operator chat di YM, “Weleh, kok bisa ya”. Sudah tahukan permasalahannya?
Nah… itu dia…

Setelah operator cek dan ricek pada account hosting mudabentara.net, rupanya “salah alamat url cpanel-nya.”

Jadi geleng-geleng kepala dan #$*!%^(#$*!&!^%

Ya sudah, “ambil hikmahnya…” kita Iwan Fals.

Dan seperti kata Yasin Kara yang dimuat di opini Koran kompas 8 Juni 2009, Undang-Undang ITE tidak perlu dihapus. Namun, jika revisi dibutuhkan, sebaiknya segera dilakukan. Revisi tidak hanya berupa pengurangan materi, tetapi bisa juga berupa penambahan. Terkait dengan Pasal 27 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, penambahan keterangan atau ketentuan patut diberikan agar pasal tersebut tidak menjadi pasal karet. Semua ini berkat ‘password’ Prita kan?[]

Friday, May 29, 2009

Sakit Gara-gara MU!

Sakit melahirkan, biasa. Sakit gara-gara kehujanan, biasa juga. Sakit gara-gara flu babi juga biasa. Sakit karena putus cinta biasa juga ah. Kalau sakit gara-gara MU, kok bisa…

Nah… Ni dia Taufik Al Mubarak, sakit gara-gara Barca menendang MU 20 di liga Champions 2009, kemarin. Hehehe rasain… Tahun lalu Chelsea-ku dikalahkan MU. Sekarang dendam itu sudah terbalas. Thank Eto’o atas gol pertama mu yg menakjubkan itu. Goreng abis…

Yup… Pada petandingan tersebut, saya sempat nonton, biasanya saya jarang sekali nonton bola, kalau nonton pun setengah pertandingan. Kadang kalau sudah ngumpul sama teman semua, jadi mau tak mau saya harus nonton juga. Lha wong remote TV-nya tidak sama saya

Dunia sepak bola, juga baru bagi saya, sejak saya terjun ke dunia Media, disitulah saya mengenal dunia olahraga bola itu. Kenal yang namanya Mourinho, Sir Alex Ferguson, Gus Hiddink, Lionel Messi, CR7, Fernando Torres, Lampard, Ballack.

Tak hanya itu, nama-nama pemilik club juga tak kalah dengan pemain, seperti pemilik Chelsea, Roman Abramovich juragan minyak dari Rusia. Dan pemilik MU, Malcolm Glazer dari Yahudi.

Saya suka Chelsea, bukan karena pemainnya yag top banget itu, macam Drogba dkk. Tapi karena Jose Mourinho yang waktu itu masih jadi pelatih Chelsea. Dan gaya bisnis Roman Abramovich sang pemilik club. Kebetulan waktu itu juga, redaktur desk bola adalah Said Mursal. Ia banyak mengulas sisi lain sepak bola, seperti bisnis dan sisi lain pemain dan pemilik club.

Disitulah saya memilih Chelsea sebagai club Soccer Dunia. Biar tak ketinggalan sama teman-teman saya yang gila bola. Kalau mereka lagi asyik bahas pemain kesayangan, saya jadi pendengar yg budiman. Ketika saya bilang soal pemilik club mereka yag diam. Hehehe… Adilkan.

Kalo soal kalah menang, saya tak seperti Taufik Al Mubarak. Kalau tahun lalu dia loncat-loncat waktu MU menghajar Chelsea 6-5 lewat adu penaliti. Saya hanya kasian saja sama ekpresi John Terry yang terpeleset waktu jatah dia memasukkan golll. Tapi kemarin, Taufik tak bisa meloncat lagi, malah KO 15 jam di tempat tidur.

“Aku sakit, badanku panas waktu pulang kerumah, hana beudoh sampe poh 6 mugrep,” katanya.

Kok bisa ya. Dirimu sampe sakit gara-gara MU kalah, dasar ‘pungo‘ bola (gila bola). Anda bagaimana?

Thursday, April 30, 2009

Donasi Anda Hingga Satu Rumah

SELAMA sebulan–-kurang lebih–-blog saya jadi penggalan dana untuk nenek Rahsia, janda renta nan miskin di Desa Pulo Loih, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Akhirnya, sumbangan yang Anda salurkan mencapai Rp17.670.560.00 sungguh, angka yang sangat fantastis. Tak hanya itu, orang nomor satu di Nanggroe Aceh menyumbang satu buah rumah siap huni tipe 36–sekarang lagi pemrosesan rumah tersebut, mulai dari persiapan gambar dan mengukur tanah.

Total dana Rp17.670.560 (tujuh belas juta enam ratus tujuh puluh lima ratus enam puluh rupiah) tidak sepenuhnya dari pembaca blog saya, tapi juga dari jejaring facebook Suparta dan situs beritawww.acehkita.com dan didukung dua portal berita Aceh www.harian-aceh.com dan www.serambinews.com.

Total dana yang terkumpul dari blog saya ini Rp3.227.560,00 (tiga juta dua ratus dua puluh tujuh lima ratus enam puluh rupiah), listnya ada pada postingan sebelumnya. Rp14.443.000 lagi jejaring facebook Suparta - acehkita.com dan kawan-kawan, wartawan, Aji Banda Aceh dan lain-lain.

Bantuan disalurkan langsung oleh Suparta, wartawan Harian Aceh yang yang menuliskan berita human interes tentang nenek Rahsia tersebut pada Kamis, 23 April 09 lalu.

Bentuk bantuan yang disalurkanyaitu biaya pengobatan, pangan, sandang, peralatan dapur dan biaya untuk menebus resep berjumlah Rp3.451.500. Dan uang tunai Rp1.000.000 juga dititipkan kepada Rufdad, ibu yang selama ini menjaga Nyak Rahsia. Selama perawatan di RSU Sigli, Rufdad dan seorang familinya berada di rumah sakit yang menjaga Nenek Rahsia.

Tak hanya menyerahkan uang tunai, “kami juga menyerahkan dana itu dalam bentuk tabungan di PT Pos Indonesia Kecamatan Geumpang, sebesar Rp10 juta. Uang itu hanya bisa dicairkan setiap tanggal 5 setiap bulannya sebesar Rp500.000.” Kata Fakhrurrazi Gade salah satu team yang turut ikut menyerahkan bantuan.

Sedangkan bantuan rumah yang diberikan oleh orang nomor satu di Aceh tidak bisa dipublikasi lebih lanjut, karena yang bersankutan meminta untuk tidak di publikasikan di media. Dan saya sendiri ngotot juga untuk membeberkan sedikit berita gembira ini kepada para donatur, karena bantuan yang telah Anda berikan tdak hanya sampai pada Rp 17 juta saja, tapi responya lebih dari pada itu.

Sampai disini, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, semoga amal ibadah sedekah kita diterima Allah Swt. Amin. Dan terima kasih sebesar-besarnya atas Kepercayaan kawan-kawan semua yang berdonasi lewat blog saya ini. Tak lupa juga terima kasih buat, Fadli Idris, Husni Mubarak dan kawan-kawan acehblogger.org. Demikian laporannya.

Terima kasih. Salam blogger.

Berikut daftar penyumbang seluruhnya.

Nomor
Nama Penyumbang
Jumlah (Rp)
Keterangan
1
Hamba Allah di kantor APRC B. Aceh
340.000
Sudah diserahkan kepada Nek Rahsia, Rabu (25/3)
2
Hamba Allah
50.000
Sudah diserahkan kepada Nek Rahsia, Rabu (25/3)
3
Hamba Allah di Australia
1.000.000
4
Syurkani Ishak Kasim di Australia
400.000
5
Hamba Allah (Kaukus Barat Selatan)
500.000
6
Hamba Allah (jurnalis)
300.000
7
Hamba Allah (KontraS Aceh)
200.000
8
Hamba Allah
300.000
9
Yusuf
50.000
10
Hamba Allah
100.000
11
Blogger Medan
400.000
12
Hamba Allah (AJI Banda Aceh)
500.000
13
C. Felik
50.000
14
Suriadi di Malaysia
367.560
15
Hamba Allah di Lhokseumawe
20.000
16
Hamba Allah di Banda Aceh
500.000
17
Hamba Allah di Banda Aceh
50.000
18
Hamba Allah (transfer dari SAI)
50.000
19
Suryadi Kp Laksana
50.000
20
Via Pak Syukri (Razi Tangse)
100.000
21
Hamba Allah Tranfer ‘DAR”
1.000.000
22
Hamba Allah di USA
200.000
Juga dalam bentuk pakaian
23
Kaskus Regional Aceh (RATM)
423.000
24
BRR NAD-Nias
10.000.000
25
Hamba Allah di Banda Aceh
350.000
26
Hamba Allah di Banda Aceh
100.000
27
Hamba Allah di Banda Aceh
250.000
28
Hamba Allah di Banda Aceh
20.000
TOTAL
17.670.560

Berita Terkait Nek Rahsia

Nek Rahsia
Oleh: - 28/04/2009 - 07:18 WIB

Di usia senjanya, Nek Rahsia harus memikul beban tak terperikan: kemiskinan melilit dan sakit-sakitan. Anak semata wayangnya yang kini berusia 36 tahun juga mengalami sakit. Ia sejak lahir menderita polio dan mengalami keterbelakangan mental. [Naskah & Gambar: Dara/ACEHKITATV; Narasi: Roni]

Bantuan untuk Nek Rahsia Disalurkan
Oleh: Redaksi - 25/04/2009 - 22:29 WIB

BANDA ACEH, acehkita.com. Bantuan yang dikumpulkan untuk Nek Rahsia, warga miskin di Desa Alue Lhoih, Geumpang, Pidie, sudah disalurkan, Kamis (23/4). Selain dalam bentuk makanan dan pakaian, donasi juga disalurkan dalam bentuk pembukaan tabungan bank.

Nyak Rahsia, Mendapat Bantuan Medis
Oleh: AKNEWS - 24/04/2009 - 11:40 WIB

GEUMPANG, acehkita.com. Nyak Rahsia, warga Desa Pulo Loih, Kecamatan Geumpang, Pidie, warga miskin yang menderita sejumlah penyakit, saat ini sedang mendapatkan bantuan oksigen di Puskesmas setempat.

Dirawat
Oleh: Chaideer Mahyuddin - 24/04/2009 - 11:00 WIB

Petugas Pukesmas Geumpang memasang selang oksigen untuk Nek Rahsia, Jumat (24/4)

Penyerahan Bantuan
Oleh: Radzie - 23/04/2009 - 23:29 WIB

Suparta, jurnalis penggalang donasi, menyerahkan bantuan kepada Nyak Rahsia di Desa Pulo Loih Kecamatan Geumpang, Pidie, Kamis (23/4). Donasi yang dikumpulkan melalui situs jejaring sosial dan blog berjumlah Rp17 juta lebih.

Daftar Penyumbang “Dompet untuk Nek Rahsia”
Oleh: REDAKSI - 22/04/2009 - 20:12 WIB

BANDA ACEH – Sebagai wujud pertanggungjawaban publik atas dompet donasi untuk Nek Rahsia, berikut kami sampaikan daftar penyumbang hingga tanggal 22 April, pukul 21.00 WIB. Total dana yang terkumpulkan berjumlah Rp17.670.560 (silakan lihat daftar penyumbang di bawah ini).

Harapan Puleh Rahsia
Oleh: RINA - 27/03/2009 - 00:33 WIB

GEUMPANG, acehkita.com. Badannya bergetar. Hanya mengeluarkan suara parau yang tak terdengar jelas artikulasinya. Tatapannya tajam ke wanita kecil di sisinya sambil menyuap sepotong roti.

Butuh Bantuan
Oleh: UCOK PARTA - 26/03/2009 - 13:48 WIB

Nyak Rahsia menyuapi anaknya Nyak Puleh. Warga Desa Pulo Lhoih, Geumpang, ini hidup dalam kemiskinan dan menderita sakit. Dia sangat membutuhkan pertolongan untuk pengobatan dirinya dan anaknya.



Tuesday, February 3, 2009

Rumus Cepat Kawin 1=12:12

Ada cerita bahagia yang ingin aku sampaikan. Sebuah cerita akhir tahun 2008 dan awaal tahun 2009 ini, bahwa saya telah menyelesaikan satu impian saya setahun yang lalu, yaitu merid. Hehehe..

Cerita yang bahagia bukan? ceritanya sih aku memang belum merid. Tapi yang akan saya ceritakan, perjuangan saya untuk melangsungkan ‘merid‘ tinggal di depan mata, pastinya tahun 2009 ini saya akan jadi seorang suami. Hehehe…

Perjuangan apa sih? Perjuangannya tidak berat dan tidak ada pertumpahan darah seperti bocah Palestina menyelamatkan diri dari serangan rudal Israel. Tapi perjuangan saya kandang bisa melebihi bocah tersebut, kadang.

Tapi ini hanya pencapaian impian yang telah saya tetapkan setahun lalu, menabung untuk merid. Dan perjuangan mencapai impian tersebut bagi aku sama seperti bocah Palestina menyelamatkan diri dari Rudal Israel. Bedanya aku tidak dalam perang sesungguhnya atau berlari dan tiarap dalam terjangan peluru Israel seperti bocah-bocah Palestina saat ini.

Yang aku lakukan adalah menahan nafsu, pastinya bukan nafsu syahwat, ya… Atau juga sudah mendapat gelar Bang Pozan MBA (Married By Accident–seperti judul film atawa filmnya) Hehehe… Itu juga bukan sama sekali. Hal-hal yang seperti itu, insyaallah tidak bagi saya walaupun saya sudah ‘jalan bareng’ sama calon isteri aku kira-kira setahun lamanya.

Sejak memasuki tahun 2008, aku telah menemukan seorang perempuan, dan saya rasa, ia cocok dengan Aku. Kami pun kenalan dan akhirnya kami sama-sama cocok. Ya sudah, jadian… Sejak itu pula aku menyisihkan setengah dari gaji aku untuk mahar perkawinan, satu bulan satu mayam emas–Dalam adat Aceh, mahar perkawinan, kalau takaran emas dihitung dengan mayam. Kalau 1 mayam = 3 gram lebih. Kalau kesepakatan dua keluarga 15 mayam emas, calon linto (mapelai laki-laki) harus menyiapkan 15 x 3 = 45 gram emas. Kalau harga emas murni saat ini di Banda Aceh berkisar Rp 296.00 per gram, satu mayam Rp 987.000. Kalau kita kalikan saja 15 mayam berarti uang yang harus dikeluarkan untuk mahar Rp 14.805.000, itu belum tetek benget yang lain, soal uang hangus, biasanya adat di Aceh tidak ada.

Bagiku, untuk menyiapkan 15 mayam emas saja susahnya minta ampun, dan itu bukan perkara mudah karena aku bukan keluarga kaya. Hal ini juga berlaku untuk semua pemuda ber ekonomi kelas menengah dan menengah ke atas.

Kalau kita standarkan mahar untuk perkawinan di Aceh 12-15 mayam, yang kaya hingga 20 mayam, dan kelas konglomerat hingga 100 mayam emas. Artis Nova Eliza saja 50 mayam yang dilamar oleh duda Mirwan Suwarso sang sutradara itu. Begitulah kira-kira mahar untuk suatu pernikahan di Aceh.

Itulah perjuangan aku setahun ini. Setengan dari gaji aku untuk mahar sang kekasih aku nanti. Dan aku telah berjanji pada diriku, bahwa aku tidak mau meminta maupun dikasih sama keluarga Aku, baik mak, ayah abang atau saudara lainya.

Tekad itu sudah bulat pada diriku, karena, soal umur aku memang masih muda untuk melangkah ke perkawinan. Tahun 2008, usiaku genap 25 tahun. Dan adat kebiasaan seorang pemuda Aceh untuk menikah memunggu umur 27 ke atas. Atau kalau belum mapan hingga 30 tahun lebih, belum juga untuk merid. Payah…. kurang pede, takut anak dan istrinya kelaparan, dan itu suatu ke-malu-an dan harga diri seorang pemuda Aceh. Lebih tidak menikah kalau belum mampu menahkahi. Luar biasa bukan kalau soal harga diri.

Diriku, punyak trik dan tips untuk menakar hal itu. Mau tau trik dan tips untuk cepat menikah? Begini kalau yang saya lakukan. Pertama, saya sudah menceritakan sola maharnya kan? Kedua kalau mau menikah, ja jangan takut kelaparan anak orang, semua rezeki manusia di dunia sudah ada yang ngatur. Toh kalaupun belum mendapatkan perkerjaan setelah menikah, tanah Aceh masih luas dan masih green. Maksud saya bukan menebang hutan-hutang Aceh, itu Illegal logging namanya. Tapi cukup merawat hutan dan menanam hutan, kita sudah mendapatkan duit dari program ‘kompensasi Kredit Karbon Aceh’. Hebat bukan?

Dan trik yang paling manjur yang saya lakukan adalah menabung khusus untuk mahar. Prinsipnya, kalau saya sudah mempu memenuhi mahar yang telah ditetapkan, berarti saya sudah mampu untuk berkeluarga. Buktinya, saya, telah berhasil menyiapkan mahar pada akhir tahun 2008 ini dari gajiku tiap bulan, sebanyak 12 mayam tampa bantuan orang lain.

Beruntung, aku telah negosiasi dengan calon Aku, dan kami sepakat 12 mayam saja. Kalau lebih dari itu, aku tidak sanggup, hehe… Dan taraa… Gajian tanggal satu kemarin aku telah mencukupi 12 mayam pada bulan dua belas kemarin. Mau tau rumusnya, ini dia, 1=12:12. Mengertikan maksud aku, itulah perjuangan aku, seperti bocah palestina melawan rudah Israel. Bedanya, aku melawan nafsu dan gairah jajan. Hehehe…

Salam blogger. Semoga Bermamfaat.

Monday, December 8, 2008

Darah Cinta

tetesan darah Habil
karena cinta Iqlima
cucuran darah qibas Ibrahim
karena cinta Ismail
cucuran darah hari ini
korban cinta padaMu
—10 Dzulhijah 1429 H

---

Dan Maaf Lahir dan Batin.

Tuesday, June 27, 2006

Hobi Perang, Orang Aceh Malas Menulis

AKIBAT hobi perang, benarkah orang Aceh malas menulis? Banyak sejarah “tempoe doeloe” yang dibangun para syuhada tercecer, berserakan, bahkan hilang? Medio maret 2005 masih menyisakan getaran kecil gempa susulan pasca gempa dasyat dan tsunami 26 Desember 2004.

Udara sore di lingkungan kampus Almuslim Bireuen, Nanggroe aceh Darussalam masih gerah. Puluhan mahasiswa MIK (manajemen informatika dan komputer)—gabungan unit A dan B—tampak tekun mengikuti mata kuliah Pendidikan Pancasila. Pembimbingnya Pak Muzakkir M Gade. Pak Kir, begitu dia biasa disapa, tiba-tiba memberi tugas, “hari ini Anda harus membuat sebuah karya tulis.” Suasana serius berubah riuh. Persis Pasar Ikan di belakang Koramil-20 Peusangan.

Tawar menawar tak terelakkan. Ruang kuliah dengan 70 an mahasiswa di dalamnya semakin gerah. Tiga set mesin kipas angin tak merubah keadaan. Pak Kir bersikeras dengan idenya, tapi mahasiswa ‘berontak’ minta dispensasi. Maklum, PR jenis beginian tergolong memberatkan karena perlu keterampilan khusus. Mahasiswa malas selalu jadi sasarannya. 

Oase di Layar Maya

LAMA ku berjalan dengan air mata kering, kalbu surut. Hati terpatri, nafsu ketawa batin menangis, jatahnya terkikis bisikan Siti.

Di layar maya ku memandang senyummu dengan sedikit rasa rindu. Perasaan rada bosan, badan bersandar di kursi empuk sambil menunggu. Tangan asyik pencet mengikuti irama Siti. Tanpa sadar satu pesan terbang lewat layar maya, tapi nyata.

Pesan balasan pun tiba dengan wajah ceria.

“Pernah dengar bathin menangis, kebutuhan rohani selama ini kau penuhi, kini kau tinggalkan. Waktu yang biasa kau gunakan untuk menelponku cukup kau gunakan untuk baca yasin”.

Gerakan tangan berhenti tiba-tiba, aliran darah seakan berhenti. Jantung bergemuruh memecahkan merdunya nyanyian Siti Nurhaliza. Dua patah kata terpampang di layar maya mampu menggugahkan hati mati. Haru, itulah yang kurasakan.

Bagaikan oase mengobati dahaganya kalbu kering. Hati hidup kembali. Mata keluarkan setetek embun. Batin terharu nafsu menangis, jatahnya tersapu oase di layar maya.[]

Ana, telah mampu mengeluarkan setitik embun di kelopak mata kering.